Jumat, 28 Maret 2014

Tes Sederhana Bantu Kenali Status Stres Anda


Setiap manusia hampir tidak dapat terlepas dari stres di beberapa titik dalam kehidupannya. Namun stres tidak selalu bersifat berbahaya atau awal dari gangguan jiwa yang serius selama stres segera dapat diatasi.
Sayangnya, seringkali stres datang tanpa disadari, sehingga tidak segera ditangani dengan baik. Karena itu, dalam acara psikoedukasi oleh Bipolar Care Indonesia di Jakarta pada Sabtu (1/3/2014) lalu, psikolog dari RSUP Fatmawati, Widya S. Sari memberikan kiat sederhana untuk mengetahui status stres Anda.
"Melalui beberapa pernyataan ini, kita bisa mengenali apakah kita mengalami stres atau hanya kelelahan saja," ujarnya.
Untuk menjawab tes, lanjut dia, kita hanya perlu memberi skor pada pernyataan yang sesuai dengan kondisi kita saat ini. Pernyataan tersebut meliputi:
1. Saya merasa tidak bersemangat untuk kembali ke rutinitas harian setelah akhir pekan/liburan
2. Saya merasa tidak sabar dan sulit bersimpati terhadap masalah orang lain
3. Saya malas saat diajak mengobrol
4. Saya ingin menjauh dari orang-orang
5. Semangat saya untuk bekerja, olahraga, diet, dan berteman menurun
6. Banyak tanggung jawab saya yang tertunda
7. Selera humor saya berkurang atau hilang
8. Kepedulian sosial saya menurun
9. Saya merasa lelah hampir setiap saat
10. Saya mulai sulit merasa senang
11. Saya merasa terjebak
12. Saya tahu apa yang bisa membuat perasaan saya lebih baik, tapi selalu saja ada alasan yang membuat saya sulit untuk merealisasikannya
Widya menjelaskan, jika skor totalnya antara 0-3, maka kemungkinan seseorang hanya mengalami kelelahan dan belum tergolong stres. Jika skornya 4-6, seseorang mulai menunjukkan gejala stres, dan 7-12 artinya seseorang sudah perlu segera mengatasi stresnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, stres merupakan proses menilai situasi sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, atau mengecewakan, yang dikaitkan pula dengan kemampuan seseorang untuk mengendalikan atau mengatasinya.
Stres, imbuhnya, dapat bersifat akut (sementara), episodik (berulang), dan kronis (menetap). Gejala umumnya adalah perasaan cemas, suasana hati negatif, dan muncul keluhan-keluhan fisik.
Saat stres tubuh memberikan reaksi perlawanan seperti detak jantung dan tekanan darah meningkat, pencernaan melambat, napas mengalami percepatan untuk mengalirkan oksigen ke pembuluh darah, otot mengencang untuk menyiapkan diri atas respon darurat, dan beberapa reaksi lainnya. Dalam jangka waktu panjang, reaksi ini tentu akan berdampak bagi kesehatan.

Editor :
Asep Candra

Sumber:
KOMPAS.com

Kamal Kompleks W S

Info Kesehatan


Deteksi Dini Tekan Kematian akibat Kanker Kolorektal


Kanker kolorektal merupakan penyebab kematian nomor empat dalam golongan kanker, atau mewakili 8,5 persen dari total kematian akibat kanker di dunia, demikian menurut data GLOBOCAN tahun 2012. Padahal sebenarnya, kematian akibat kanker kolorektal dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran deteksi dini.

Dokter spesialis penyakit dalam, hematologi-onkologi medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Cosphiadi Irawan mengatakan, penting dilakukan deteksi dini agar mencegah risiko tersebut.
"Upaya pencegahan kanker kolorektal yang paling efektif adalah melakukan deteksi dini dan pengangkatan polip jinak sebelum berubah menjadi kanker," ujarnya dalam acara seminar media dalam rangka memperingati "Colorectal Cancer Awareness Month" di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Terutama, bagi seseorang dengan banyak faktor risiko kanker kolorektal antara lain usia di atas 50 tahun, memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarga, pernah mengalami kanker kolorektal atau memiliki polip pada usus, memiliki keturunan mutasi gen, memiliki kondisi radang usus, pola makan tidak sehat, jarang melakukan aktivitas fisik, diabetes, obesitas, merokok, dan mengonsumsi alkohol.

Cosphiadi menjelaskan, deteksi dini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pemeriksaan tes darah samar pada feses, sigmoidoskopi fleksibel, kolonoskopi, pemeriksaan melalui rektum (colok dubur), double contrast barium enema, ultrasonografi (USG), dan kolonoskopi virtual.

Cara-cara deteksi dini tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Misalnya pada pemeriksaan tes darah samar pada feses. Nilai lebih cara ini antara lain pemeriksaannya sederhana, tidak perlu pembersihan usus, sampel bisa dilakukan di rumah, tidak memerlukan biaya besar, dan tidak menyebabkan pendarahan atau luka pada lapisan usus.

Sementara itu, kekurangan dari pemeriksaan tersebut yaitu tidak dapat mendeteksi kebanyakan polip dan beberapa jenis kanker, ada potensi "false positive", ada ketentuan mengenai makanan dan minuman yang perlu dikonsumsi sebelum menjalani pemeriksaan.

"Sebelum melakukan pemeriksaan tersebut, pasien juga perlu menghindari konsumsi daging dan zat besi selama tiga hari," imbuhnya.

Kanker usus besar (kolon) dan daerah antara usus besar dan anus (rektum) memiliki banyak persamaan. Karena itu, keduanya disebut dengan kanker kolorektal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kanker kolorektal berada pada urutan ketiga jenis kanker yang paling umum dialami pria, dan berada pada urutan kedua jenis kanker yang paling umum dialami wanita.



Editor :
Wardah Fajr
Sumber:
KOMPAS.com 

Kamis, 20 Maret 2014

EKSTRA KULIKURILER


KEGIATAN EKSTRA SAMBIL NYARI TEMAN



           
  Gbr:  suatu     kelompok     yang     sedang   berdiskus  i dari berbagai sekolah di Kab. Tegal           ( kekompakan kelompok )
P

MR siap sih yang tidak tahu tentang organisasi ini? PMR adalah organisasi social kemanusiaan yang dinaungi oleh PMI, tetapi dikondisikan melalui sekolah-sekolah. Kegiatan di dalam  ekstra ini sangat positif , karena kegiatannya ialah saling tolong-menolong kepada sesama manusia dan tak kenal memandang status social, agama, ras dll. Kegiatan ini juga bias dibilang pemersatu bangsa, karena tak memandang ras (jawa dan sunda).

Dikatakan oleh Kamal yang juga sebagai aktifis PMR SMK Islamiyah “PMR   adalah  tempat    dimana kita   beraktifitas  diluarpalajaran   sekolah     dan     kita    bisa    bertemu      dengan    banyak     orang,     juga sebagai searching.

            Disinggung masalah pengalaman, ia hanya tersenyum dan ia mengataka     “ banyak      sekali     pengalamaanya,      apalagi     saat    ada pengukuhan di Gunung Tanjung, saya bertemu lagi sama sahabat saya yang ikut PMR juga dan saya bertemu dengan adik-adik kelas seKabupaten Tegal”.

            “Kita     harus             meniru           pendiri       PMI     Internasional         Hendry Dunan  yaitu  kita     bersikap    toleransi     kesemuanya  dan  kita harus   meniru    sikap    menjunjung    tinggi   HAM”. Kata   Kamal   saat dimintai pendapat mengenai hari lahirnya Hendry Dunan.

            Jadi        pada    intinya        siapapun     kita,    dimanapun        kita,        kita    harus    mempunyai   sikap    tolong-menolong,  karena   itu  adalah hal   yang   mulia   dimata   ALLAH s.w.t .    walau   sering    dianggap  hal yang   bias.   Kita  menolong  bukan   untuk   mencari   nama,   hadiah dll, tapi   kita  menolong   dengan    ikhlas   dan   semata-mata    ingin meringankan   sikorban,   menyelamatkan   jiwa   sikorban   dll.